1.
Jelaskan beberapa
pendekatan dalam pengembangan kurikulum. Dari berbagai pendekatan tersebut
pilihlah dua pendekatan kemudian jelaskan bagaimana jika kedua pendekatan
tersebut dipakai dalam pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam ?
Jawab :
v Beberapa jenis pendekatan
dalam pengembangan kurikulum Pendidikian Agama Islam yaitu:
a)
Pendekatan Subjek Akademis
Yaitu suatu pendekatan
kurikulum atau program pendidikan yang di dasarkan pada sistematisasi disiplin
ilmu masing-masing. Pendekatan ini lebih mengutamakan materi/isi pendidikan,
tekanannya pada penguasaan pegetahuan.
b)
Pendekatan Humanistik
Yaitu suatu pendekatan
kurikulum yang berpusat pada siswa, jadi student-centered dan mengutamakan
perkembangan afektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai integral dari proses
belajar.
c)
Pendekatan Teknologik
Yaitu suatu pendekatan
yang menyusun progam pendidikan yang bertolak dari analisis kompetensi untuk
melaksanakan tugas tertentu.
d)
Pendekatan Rekontruksi
Sosial
Yaitu suatu pendekatan
yang memperhatikan hubungan kurikulum dengan sosial masyarakat dan politik
perkembangan ekonomi.
v Dua pendekatan yang
dipakai dalam pengembangan kurikulum pendidikan islam.
a.
Pendekatan humanistik
apabila dipakai dalam pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam tergambar
pada usaha memfokuskan kurikulum pada kebutuhan siswa, para siswa diajarkan
mengembangkan kemampuan kognitifnya. Mereka dilatih untuk melakukan sosialisasi
dengan masyarakat, bersikap sopan, belajar hidup mandiri, bertukar pengalaman, yang tekananya tentunya
tertuju pada bidang nilai-nilai manusiawi dan budaya yang tercakup dalam
pendidikan Agama Islam yaitu sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits.
b.
Pendekatan rekrontruksi
sosial apabila dipakai dalam pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam akan
dapat menyikapi berbagai macam permasalahan yang terjadi di dalam masarakat
dengan lebih baik dengan pemahaman tentang Islam yang dimiliki oleh anak didik
tersebut, sehingga siswa dapat lebih peka dalam menghadapi permasalahan yang
terjadi didalam masyarakaat.
2.
Selama ini masih ada kritik-kritik
yang ditujukan kepada PAI disekolah umum
a. Jelaskan berbagai
kritik tersebut.
b. Jika anda ditunjuk
sebagai konsultan pengembangan kurikulum PAI disekolah umum. Apa saja
saran-saran anda baik terhadap guru pendidikan agama Islam maupun kepala sekolah
untuk memperbaiki keadaan yang dikritik tersebut ?
Jawab :
a. Beberapa
kritik PAI di sekolah umum
o
Peserta didik, yakni
peserta didik berasal dari berbagai latar belakang. Ini tentunya memiliki modal
pemahaman agama yang berbeda pula
o
Pendekatan
kognitif. Dari ketiga aspek pendidikan, transfer of knowledge, transfer of
value, dan transfer of activity, yang banyak dilakukan guru adalah pendekatan
kognitif
o
Pendekatan
parsial, yang menunjukkan kesan bahwa pendidikan agama tertumpu menjadi
tanggungjawab guru agama saja
o
SARANA
dan fasilitas,. Bila sekolah mempunyai laboratorium bahasa, fisika, biologi,
kimia secara lengkap, seharusnya laboratorium agama juga lengkap di samping
memiliki masjid
o
evaluasi,
yakni evaluasi yang selalu tertumpu pada kognitif harus diubah ke arah afektif
b. Saran-saran jika saya sebagai konsultan
pengembangan kurikulum PAI di sekolah umum adalah
o
kepala
sekolah sebaiknya melakukan pendekatan secara personal baik kepada siswa maupun
kepada semua yang berperan dalam pengembangan PAI
o
Sekolah
harus menciptakan suasana beragama yang dilaksanakan melalui kegiatan yang
terprogram baik yang bernafaskan Islam maupun non Islam sehingga siswa dapat
megaplikasikan pengetahuan agama yang diberikan oleh guru dalam kehidupan
sehari-hari
o
Kepala
sekolah harus dapat menumbuhkan kesadaran bahwa pengembangan keagamaan adalah
kewajiban semua guru.
o
Memberikan
fasilitas keagamaan yang dapat digunakan siswa dalam mengembangkan pengetahuan
keagamaan siswa
3.
untuk menunjukan ciri
khasnya, madrasah harus berusaha mengintegrasikan imtaq dan ipteks.
Deskripsikan model-model yang bisa dilakukan beserta contoh-contoh kongrit,
untuk mewujutkan integrasi tersebut dimadrasah ?
Jawab :
v Imtaq dan ipteks dapat di
deskripsikan dengan model :
a.
Melaksanakan pembelajaran yang efektif,
sehingga mampu mengembangkan potensi, baik akademik maupun non-akademik sesuai
dengan bakat dan minat siswa Mengembangkan "Roh" Pendidikan Islam
b.
Mengembangkan model pendidikan dan pengajaran
secara seimbang dan sinergis antara Iptek dan Imtaq menuju Islam Kaffah
c.
Mengembangkan sikap dan perilaku cerdas ilmu
d.
Membina mental siswa secara terus menerus untuk
siap hidup dan berani menghadapi tantangan.
v
Contoh :
Madrasah
memiliki peran yang sangat strategis dalam membendung efek negatif globalisasi
dan melakukan rekontruksi moral. Bukannya madrasah menolak kemajuan iptek,
hanya saja harus ada proses adaptif tanpa meninggalkan sikap kritis atas ekses
dari proses modernisasi itu sendiri. Dengan mengintegrasikan antara iptek dan
imtaq, maka kemajuan teknologi tersebut dapat diarahkan kepada kehidupan yang
lebih Islami. Dengan memberikan kaitan keagamaan dalam setiap mata pelajaran
dengan begitu siswa dapat mengetahui keseimbangan imtaq dan ipteks.
4.
Apa yang
dimaksud dengan Life skill? Bagaimana cara menginternalisasikan Life skill
dalam pembelajaran PAI disekolah, berilah contohnya ?
Jawab :
v Life skill adalah pendidikan kecakapan hidup untuk memiliki keahlian yang diperlukan
dalam masyarakat. Untuk menginternalisasikan Life skills
atau kecakapan hidup ini harus dimunculkan dalam setiap kegiatan di sekolah
baik dalam kegiatan kelas maupun kehiatan keagamaan Adapun tujuan dari
pengembangan kecakapan hidup siswa adalah agar siswa dapat hidup di tengah
masyarakat dan memiliki keahlian PAI dalam bermasyarakat.
v Contoh :
Dalam sekolah
dengan memberikan estarkurikuler dalam kajian kitab kuning maupun seni membaca
Al-Qur’an akan menambah kecakapan peserta didik dalam bermasyarakat.
5.
Salah satu struktur
kurikulum disekolah adalah menyangkut kegiatan pengembangan diri dan pendidikan
agama islam dapat dirancang melalui kegiatan tersebut. Bagaimana cara
pengembanganya disekolah/dimadrasah?
Jawab :
Pengembangan diri bukan
merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Kegiatan pengembangan
diri lebih banyak dilakukan di luar jam reguler, melalui berbagai jenis
kegiatan pengembangan diri. Untuk PAI dapat dirancang melalui kegiatan tersebut
salah satunya dapat disalurkan melalui berbagai kegiatan ekstra kurikuler yang
di sediakan sekolah, di bawah bimbingan pembina ekstra kurikuler terkait, baik
pembina dari unsur sekolah maupun luar sekolah.
Contohnya kegiatan ekstra
kurikuler pengembangan akhlak, qiroatul qur’an.
6.
Pendidikan agama islam
disokolah tidak bisa mengandalkan 2 jam pelajaran, tetapi perlu ada upaya dari
guru agama untuk melakukan pengembangan budaya religius disekolah. Jika anda
ditunjuk sebagai konsultan PAI disekolah, bagaimana upaya anda untuk
mengembangkan budaya religius disekolah mulai dari desainnya hingga pelaksanaan
dan evaluasinya ?
Jawab :
v Upaya untuk mengembangkan
budaya religius di sekolah adalah
a.
Desainnya adalah Menegaskan visi yaitu menghasilkan
lulusan yang berkualitas tinggi dalam perkembangan intelektualnya dan mempunyai
karakter takwa, jujur, kreatif, mampu menjadi teladan, bekerja keras, toleran
dan cakap dalam memimpin, serta menjawab tantangan akan kebutuhan pengembangan
sumber daya manusia yang dapat berperan dalam perkembangan iptek dan
berlandaskan imtak.
b.
Strategi pemahaman, dapat
kita pahami Perilaku religius merupakan usaha manusia dalam
mendekatkan dirinya dengan Tuhan sebagai penciptanya. Religiositas merupakan
sikap batin seseorang berhadapan dengan realitas kehidupan luar dirinya
misalnya hidup, mati, kelahiran, bencana banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan
sebaginya, Sebagai orang yang berkeTuhanan kekuatan itu diyakini sebagai
kekuatan Tuhan
c.
Pembiasaan penting dalam
pelaksanaan pengembangan budaya religius, yaitu dengan membiasakan salam, membiasakan berdoa, membaca al-Qur’an sebelum
pelajaran dimulai, membiasakan kultum, membiasakan shalat dhuha, shalat dhuhur
berjamaah, dzikir setelah shalat, menyelenggarakan PHBI, menyantuni anak yatim,
acara halal bi halal, dan sebagainya.
d.
Evaluasi dari pelaksanaan
pengembangan budaya religius, tidak hanya dari segi kognitifnya saja tetapi
juga dari afektifnya juga. Kebiasaan - Kebiasaan siswa sehari-hari yang
dilakukan di dalam kelas maupun di sekolah terkait dengan keagamaan harus
dinilai, serta diadakan ujian praktek
dalam bidang agama seperti praktek tayamum, sholat jenazah, dan baca
Al-Qur’an.
7.
Jelaskan mengapa KTSP
diberlakukan dalam pengembangan kurikulum disekolah/madrasah di Indonesia ?
Jawab :
KTSP yang diberlakukan sesungguhnya dalam rangka
mempertegas pelaksanaan KBK artinya kurikulum baru ini tetap memberikan tekanan
pada pengembangan kompetensi siswa. Disisi lain untuk mewujudkan
pendidikan yang memang sesuai dengan tuntutan zaman dan benar-benar
mencerdaskan kehidupan bangsa diperlukan berbagai faktor dan unsur yang
mendorongnya, terutama kurikulum yang diterapkan. Maka pada tahun 2006
pemerintah Indonesia mensyahkan dan memberlakukan kurikulum pendidikan yang
bernama KTSP. Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut kebijakan pendidikan
dalam konteks otonomi daerah dan desentralisasi. KTSP merupakan kurikulum
operasional yang pengembangannya diserahkan kepada daerah dan satuan
pendidikan, serta disesuaikan dengan kondisi dan potensi daerah. Dengan
memberlakukan KTSP ini membuka ruang partisipasi dan kreatif guru dan pengelola
sekolah dalam penjabaran rencana, metode dan alat-alat pengajaran. Dengan
begitu dalam proses pembelajaran guru diharapkan dapat mengembangkan apa yang
disebut dengan pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan.
8.
Untuk mengetahui tingkatan
keberhasilan pelaksanaan kurikulum PAI harus dilakukan evaluasi kurikulum.
Jelaskan ruang lingkup yang harus dievaluasi dan bagaimana cara
mengevaluasinya, berikan contoh secukupnya ?
Jawab :
v
Ruang lingkup yang harus
dievaluasi
a.
Evaluasi kebutuhan dan
feasibility
Evaluasi ini dapat
dilakukan oleh organisasi atau administrator tingkat pelaksana. Prosedur yang
dilakukan adalah
·
merumuskan tipe dan jenis
mata pelajaran yang sekarang sedang disampaikan
·
menetapkan program yang
dibutuhkan
·
menilai data setempat
berdasarkan tes baku, tes intelegensi, tes sikap
·
menilai riset yang telah
ada
b.
Evaluasi masukan (input)
Evaluasi masukan
melibatkan para supervisor , konsultan. Evaluasi masukan menujuke arah
pengembangan berbagai strategi dan prosedur yang dalam pembuatan keputusannya
sangat dibutuhkan informasi yang akurat.
c.
Evaluasi proses
Adalah sistem pengelolaan
informasi dalam upaya membuat keputusan yang berkenaan dengan ekspansi,
kontraksi, modifikasi dan klarifikasi strategi pemecahan masalah.
d.
Evaluasi produk
Evaluasi ini berkenaan
denga pengukuran terhadap hasil program dalam kaitannya dengan tercapainya
tujuan.
v Cara untuk mengevaluasi
o
Tahap persiapan, pada
dasarnya menentukan apa dan bagaimana penilaian harus dilakukan yaitu
§ menyusun term of evaluasi
§ klarifikasi artinya
mengadakan penelaah perangkat evaluasi seperti tujuan,isi, penilaian, strategi,
sumber data, instrumen dan jadwal penilaian.
§ Uji coba yaitu
melaksanakan teknik dan prosedur penilaian di luar sampel ini bertujuan untuk
melihat keterhandalan alat-alat penilaian dan meltih tenaga penilai termasuk
logistiknya.
o
Melaksanakan penilaian
§ Pengumpulan data
§ Menyusun dan mengelola
data
§ Menyusun diskripsi
kurikulum berdasarkan data da informasi
§ Menentukan judgement
terhadap deskripsi kurikulum
o
Tahap pemanfaatan hasil
penilaian
§
Menggunakan penilaian
untuk pengembangan kurikulum
0 komentar:
Posting Komentar